Latest News

PERAN KEAGAMAAN NU: ISLAM ASWAJA DAN PERSAINGAN IDEOLOGI DUNIA (Bag. A-1)


A-1. KONTEKSTUALISASI ISLAM ASWAJA SEBAGAI MANHAJUL FIKR
Pemantik
Muhammad Fayyadl, Imam Ghozali Said
Fasilitator
Marzuki Wahid, Inung Ahmad


Aswaja Sebagai Manhajul Fikr-Manhajul Harokah

Aswaja telah menjadi arena kontestasi dan negosiasi sekian kepentingan dan ideologi. Terma tersebut diperebutkan oleh banyak kelompok untuk menyebut diri mereka sebagai pengikut Aswaja. Aswaja NU berhadapan dengan klaim-klaim kelompok dari berbagai latar belakang ideologi. Pada sisi lain, di internal NU, Aswaja juga mengalami berbagai pergeseran seiring dengan perubahan sosial yang melingkupinya. Selain itu juga muncul arus purifikasi lain di kalangan NU sendiri yang cenderung membenturkan diri di internal NU. Pada awalnya Aswaja adalah seperangkat doktrin dan nilai-nilai yang  kemudian dirumuskan menjadi ta’arif aswaja sebagaimana dirumuskan secara formal oleh NU), Saat ini, seiring tantangan eksternal dan dinamika internal menjadi penting untuk merumuskan Aswaja An-Nahdliyyah, yang bukan hanya berhenti pada tataran doctrinal-normatif, namun ke arah manhajul fikir dan manhajul harakah.
Pengembangan Aswaja sebagai manhajul fikir-harakah ini merupakan sebuah keharusan mengingat tantangan yang semakin kompleks baik level lokal, nasional, maupun global. Pengembangan Aswaja an-Nahdliyah ini juga mempertimbangkan fondasi Islam yang diletakkan para Walisongo dan penyebar Islam awal di Nusantara. Pertanyaan pokoknya adalah seperti apakah Aswaja an-Nahdliyah sebagai manhajul fikir dan harakah tersebut?
Aswaja An-Nahdliyyah sebagai manhajul fikr-harakah ini memiliki beberapa unsur utama. Pertama, sumber-sumber pengetahuan yang diterima Aswaja an-Nahdliyah di antaranya adalah dalil naqli (Al Qur’an,  Sunnah, Ijma’, Qiyas), aqli (rasio) , waqi’i (empiria, pengalaman, dinamika realitas), adat (tradisi luhur), dan kasyfi (mukasyafah dan musyahadah). Kedua, metodologi berfikir, bersikap, dan bertindak  yang berbasis pada tawasuth, tawazun, i’tidal, dan tasamuh. Ketiga, prinsip nilai-nilai yang dikembangkan di antaranya adalah amanah ukhuwwah,  jujur, i’tidal,  tashaluh, khidmah, zuhud, komitmen pada korp, kritik-oto-kritik, At-taqadum/al-ishlahiyah, amar maruf nahi munkar, dan hubbul wathan. Keempat, praktik dalam gerakan-tindakan (strategi kebudayaan), sebagai konsekuensi dari sumber pengetahuan-kebenaran dan nilai-nilai serta sikap hidup yang demikian, praktik dalam gerakan tindakan, mewujud dalam bentuk: a) membersihkan diri dengan bersuluk-bersyariat, b) mempribumikan tata nilai, c) menasionalisasikan kelembagaan ekonomi dan politik, d) mengkonservasikan sumber daya alam;  e) mempelopori, mendinamiskan-merestorasikan, membebaskan (melawan kedzaliman dan ketidakadilan) budaya, f) mempersaudarakan, syura, dan meniti jalan hikmah-damai.
Kelima, manhajul fikr-haraokah  Aswaja an-Nahdliyah di atas di level implementasi diterjemahkan dalam multi-level-strategi, yakni mendorong Gerakan Keagamaan; Gerakan Budaya; Gerakan Pendidikan; Gerakan Ekonomi; Gerakan Kesehatan; Gerakan Perempuan; Gerakan Politik Kebangsaan; dan Gerakan advokasi kerakyatan. Keenam, untuk mendukungnya dibutuhkan manajemen gerakan yang  berbasis teknologi informasi; transformasi teknologi informasi; berbasis pada dinamika pengaruh negara superpower dunia. Ketujuh, system pendukung yang dibutuhkan adalah infrastruktur manajemen, berbasi sumber daya kader, berbasis sumber daya dan dana organisasi yang kuat, serta berbasis fasilitas teknologi informasi. Kedelapan, manejemen programnya adalah terarah, terukur, dan terkendali; yang harus dimulai dengan memperbaiki sistem, struktur, dan kebiasaan-behavior. 

1 comment:

  1. Pune casino - MapyRO
    Pune casino map with photos. Address and map of Pune Casino in 오산 출장안마 Pune, India. Address, map of Pune Casino, Pune. 서울특별 출장샵 Address, 구미 출장마사지 map of 의왕 출장샵 Pune 경상북도 출장마사지 Casino in Pune, India.

    ReplyDelete

kaum muda nu Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Powered by Blogger.